Jumat, 03 Mei 2013

jamil azzaini



Jamil Azzaini


Nama Lengkap : Jamil Azzaini
Alias : Jamil
Agama : Islam
Tempat Lahir : Kutoarjo
Tanggal Lahir : Jumat, 9 Agustus 1968
Zodiac : Leo
Warga Negara : Indonesia

Istri : Dwiani JuliastutiSofie Beatrix
Anak : Nadhira AriniAhmad Sholahuddin An-Nabhani,Amirullah IzzanHana Fadhila Firdausi
BIOGRAFI
Berawal dari sebuah gubuk panggung, Jamil Azzaini meniti hidup bersama keluarga dengan kehidupan yang bisa dikatakan jauh dari kata wajar. Di depan rumahnya terpapar sungai yang setiap harinya digunakan sebagai mandi dan sumber lauk pauk keluarganya. Miskin memang bukanlah pilihan yang dikehendaki setiap orang, tapi bagaimana seseorang itu menyikapi keadaannya adalah yang terpenting.
Lahir di Kutoarjo, 9 Agustus 1968, Jamil kecil bertekad untuk mengeluarkan keluarganya dari garis kemiskinan. Cacian dan hinaan kerap kali diterima sejak ia masih kecil. Tak hanya Jamil, ayahnya pun merasakan hal yang sama. Ayahnya mendapatkan cacian saat hendak meminjam uang untuk biaya kuliah Jamil di IPB pada orang terkaya yang ada di kampungnya.
Alih-alih uang pinjaman yang didapat, ayah Jamil malah mendapatkan cacian yang mengatakan bahwa orang miskin sudah pasti tak bisa kuliah. Semakin kuat semakin yakin dengan tekadnya yang ingin menjadi kerang mutiara, Jamil akhirnya berhasil menempuh jenjang kuliahnya hingga strata dua.
Bahkan ia bisa melampaui cita-citanya sejak kecil yakni menjadi insinyur pertanian. Tak hanya menjadi seorang insinyur pertanian, Jamil pun menjadi inspirator yang banyak menginspirasi jutaan orang melalui gerakan Sukses mulia yang berhasil ia kembangkan. Juga menjadi konsultan perusahaan-perusahaan berkelas.
Bercita-cita besar disertai usaha memang diwajibkan. Begitu pula Jamil yang berhasil mewujudkan mimpinya melalui tiga hal, yaitu bintang terang, lingkungan positif, dan berani ambil resiko. Melalui tiga hal tersebut, founder PT Kubik Kreasi Sisilain ini nyatanya berhasil meraih apa yang diimpikan. Bintang terang ia menyebutnya bahwa cita-cita harus bisa dicapai. Lingkungan positif adalah lingkungan yang mendukung untuk meraih cita-cita tersebut.
Jika lingkungan negatif dan tidak mendukung, maka segera tinggalkan dan beralihlah pada lingkungan yang lebih positif yang dapat memotivasi dalam meraih mimpi. Sedangkan berani mengambil resiko justru mengajarkan bahwa kita harus tahu bagaimana berkelit dan menghindari diri dari kegagalan.
Rupanya tiga hal tersebut adalah hal yang mendasar bagi kehidupan ayah dari empat anak ini hingga kini. Namun, selain itu, suami dari Dwiani Juliastuti dan Sofie Beatrix ini juga menyarankan tip sukses lainnya sebaiknya diawali dari menuliskan proposal hidup.
Ia menyarankan pada setiap audiens untuk terus menuliskan proposal hidup setiap tahunnya yang nantinya akan berguna bagi masa depan. Jamil mengaku bahwa dengan menuliskan apa yang menjadi cita-citanya, maka kita dapat membacanya sewaktu-waktu, tidak seperti jika kita hanya berangan-angan. Hal inilah yang menjadikan sebuah motivasi tersendiri bagi masing-masing orang.
Menjadi seorang inspirator dan motivator muda, April 2011 lalu nama Jamil muncul di salah satu portal berita online yang menyatakan bahwa Jamil bahagia dengan poligami. Barang kali terlalu mengejutkan, namun, pada kenyataannya, Jamil mengaku telah berpoligami sejak tahun 2007.
Diminta berkomentar, Jamil menuturkan bahwa sebanyak 95% ia merasa bahagia dan hanya 5% masalah rumah tangga yang biasa terjadi. Lebih lanjut penulis buku Makelar Rezeki ini menyatakan bahwa kunci dari berpoligami adalah dapat mendidik dan memberi yang terbaik, selain adil tentunya.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan
PENDIDIKAN
  • Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor
  • SMAN Way Halim, 1987
  • SMP Tri Bhakti Utama
KARIR
  • Dosen Pascasarjana IPB
  • Founder PT Kubik Kreasi Sisilain
  • Founder Dompet Dhuafa Republika
  • Founder Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
  • Penggagas Indonesia Inspiring Movement (I2Move)
PENGHARGAAN
Buku:
  • Ingin Sukses? Jangan Jadi Penonton, 2012
  • Makelar Rezeki, 2012
  • Rahasia Penyalur Energi Sukses dan Mulia, 2012
  • Tuhan, Inilah Proposal Hidupku, 2010
  • DNA Sukses Mulia, 2010
  • Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia, 2008
  • Kubik Leadership. Solusi Esensial Meraih Sukses dan Hidup Mulia, 2008
SOCIAL MEDIA
http://jamilazzaini.com
http://www.kubik.co.id
http://www.i2movenetwork.com
Facebook: Jamil Azzaini
www.twitter.com/JamilAzzaini

bob sadino


Bob Sadino

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.
Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.


Jatuh Bangun Kedai Digital Saptuar

Saptuari Sugiharto rela mengurangi kesenangannya saat kuliah demi cita-citanya menjadi entrepreneur. Buahnya, Kedai Digital miliknya kini telah "merajai" dunia usaha, serta produknya terlihat sudah tidak asing lagi, khususnya di wilayah Jawa. Selain itu pruduk Saptu, panggilan Saptuari, juga berhasil menjadi salah satu finalis Wirausaha Muda Mandiri2007. Saat ini, dirinya sudah mempunyai 61 cabang Kedai Digital di 30 kota yang tersebar di Indonesia.

Mengapa akhirnya lahir Kedai Digital? Mulanya Saptu terpikir untuk membuka usahanya ketika dia melihat sebuah konser musik di Yogya. Kala itu, dirinya melihat orang-orang berebut kaos band Dewa.

"Saya pikir kok gara-gara kaos Dewa, orang sampai berantem berebutan seperti itu. Gara-gara merchandise artis. Dari situ aku berpikir merchandise itu untuk dijadikan lahan usaha," ujarnya saat di temuiOkezone.

Saptu yang lahir di Yogyakarta 8 September 1979 mengaku mulai berbisnis sejak duduk di bangku kuliah semester pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1998. Ketika itu dirinya menjadi penjaga tas di kios UGM dengan gaji sebesar Rp20 ribu seminggu.

Saat ini, dia sedang mulai merambah untuk memproduksi kaos Yogya istimewa atau yang disebut dengan Jogist. Tahap penggarapan pun mulai berlangsung, dengan proses yang dimulai sejak 2011 lalu melalui penjulan online. Produk yang ditampilkannya, sebesar 30 persen bertema Yogya dan 70 persen bertema umum.

Selama kurun waktu tujuh tahun usahanya berjalan, sejak awal pertama kali membuka usaha pada 2005, dia nekat membuka cabang lagi pada 2006. Namun rencana tinggal rencana, bencana gempa di Yogya menjadi salah satu alasan tidak jadi dibuka. Namun, dirinya tidak menyerah.

"Saya enggak nyerah, waktu usaha saya terimbas gempa, saya coba lagi. Pada 2007 saya mengajak beberapa karyawan untuk mengajak menaruh saham di Kedai Digital, dari kerjasama itu menghasilkan lima cabang di Yogya," katanya.

Bertempat di atas lahan seluas 2x7 meter yang merupakan bekas gudang becak. Dia pun menyulapnya menjadi kantor pusat. Sekarang, Saptu sudah memproduksi 60 produk merchandise.

"Dari yang tadinya hanya di sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur kini sudah merambah mulai Sabang sampai Marauke, dari Banda Aceh, hingga Jayapura. Serta akan segera opening sehingga jika ditotal sekira 37 kota," tuturnya.

Dia menyebutkan, untuk yang benar-benar milik sendiri dan saham sendiri ada 10 kedai di seluruh cabang. Selebihnya, sebagian sahamnya dimiliki juga oleh mitra-mitranya. Saat ditanyakan soal omzet secara nasional, dia menyebutkan hampir sekira Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar untuk keseluruhan cabang.

Saptu pun memasarkan merchandise-nya untuk personal sebesar 40 persen, serta untuk perusahaan sebesar 60 persen. Adapun untuk kebutuhan personal biasanya digunakan untuk selamatan, ulang tahun, dengan harga yang beragam.

Ekspansi usaha
Saat ini, Saptuari tengah mengembangkan usaha kaos Jogist-nya. Dia pun sudah berhasil menjual 700 kaos Jogist dalam jangka waktu sebulan hanya dari satu kios baru miliknya. "Target saya sebulan 1.000 kaos. Per buah Rp75 ribu sampai Rp80 ribu," singkatnya.

Dia mengakui, di kantor pusat Kedai Digital dan Jogist yang terletak di daerah Utara UGM dahulu omzetnya hanya sekira Rp20 juta per kedai. Namun, saat ini bisa mencapai Rp80 juta per kedai. Adapun, kendala yang dialaminya yakni untuk pengadaan bahan baku, karena tergantung dari bahan baku lokal yang masih terbatas. Dia pun memberikan tips bagi yang ingin membuka usaha, yakni tetap harus fokus pada usaha yang dijalankan, serta tidak mudah menyerah.

"Karena orang menyerah itu orang yang kalah di awal, banyak berinteraksi dengan Tuhan, dan perbanyak bersedakah. Rezeki akan datang unlimited. Lalu, berjuanglah dengan kelucuan dan keluguan, karena dengan hal itu kita bisa memperoleh keberuntungan dalam usaha," tuturnya.

Jatuh bangun memulai usaha
Dirinya yang lulusan sarjana geografi ini memulai jerih payahnya dengan berjualan ayam potong, celana gunung, batik, stiker. Semua dilakoninya sembari berkeliling kampus dengan menjajakan dagangannya. Semasa kuliah, dia sudah menjalankan bisnis serabutan. Ada delapan jenis usaha yang kala itu ditanganinya, mulai dari berjualan ayam, celana gunung, dan sebagainya.

"Saya mengimbau ke teman-teman mahasiswa jadilah pengusaha sebelum diwisuda, karena nanti ketika lulus akan siap langsung membuka usaha. Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN) pernah bilang ke saya, kamu sebagai mahasiswa segera jalankan usaha, enggak apa-apa bangkrut sekarang, daripada nanti sudah tua bangkrut, sembuhnya lama. Setiap orang punya jatah gagal, habiskan jatah itu sekarang tinggal nanti berhasilnya," ceritanya.

Sejak saat itu, usai menamatkan kuliahnya dari UGM, ia mengaku ijazahnya disimpan dengan rapih. kendati tidak digunakan karena dirinya sudah bertekad ingin menjadi pengusaha. Sang ibu pun mendukung tekadnya tersebut. Dia dan ibunya memberanikan diri meminjam uang untuk modal awal sebanyak Rp20 juta. Namun, yang cair hanya Rp15 juta, mengingat tabungan yang dimilikinya hanya Rp3 juta. Dia pun memberanikan diri menggadaikan surat tanahnya kepada bank.

"Ibu mengizinkan saya untuk meminjam uang di bank karena saya serius. Mengingat bapak sudah lama meninggal sejak saya masih duduk di kelas 5 SD," tuturnya.

Melihat kondisinya yang sejak kecil telah menjadi anak yatim, yakni dari seorang anak tentara dan memiliki ibu pedagang di pasar Lempuyangan di Yogya, Saptu berniat agar ibunya dapat beristirahat dan dia memutuskan menjadi pengusaha. Kini, Saptu sudah berkeluarga namun belum memiliki anak. "Saya sedang menjalani proses untuk memperoleh anak," tutupnya sambil tersenyum. (*/okezone.com)

'Jatuh Bangun Kedai Digital Saptuari':

Artikel Bisnis Lainnya

  • Bambang Suparno, Berjaya Berkat Kerupuk Goreng Pasir Usaha keras Bambang Suparno, warga Dusun Jeruk, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini patut diacungi jempol. Dari usahanya kerupuk goreng pasir, mantan buruh migran ini dapat mengantongi omzet hingga Rp 90 juta per bulan. Ia mengganti minyak goreng dengan menggunakan ... Artikel Bisnis

  • Pemerintah Janji Bantu Gatotkaca Go International Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu berjanji membantu Gatotkaca atau kisah seni tradisional Indonesia lain untuk ditampilkan di tingkat internasional. “Pemerintah pasti bantu dan fasilitasi agar go international, kan bangga sekali kalau bisa go ... Artikel Bisnis

  • Tingkatkan Kemampuan Negosiasi Anda Keahlian bernegosiasi sangat diperlukan oleh para entrepreneur untuk kelancaran bisnis mereka. Makin pandai seorang pebisnis dalam negosiasi maka makin efisien dan efektiflah bisnisnya. Kemudian bagaimana cara melakukan negosiasi yang baik? Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam ...Artikel Bisnis

  • Rajin Eksperimen, Hendri dan Paulus Sukses Kembangkan Bebek Kaleyo Rasa gurih yang menjadi ciri khas racikan restaurant Bebek Kaleyo memang terbilang unik. Rasa pedas yang ditawarkan, menarik minat penggemar bebek yang tidak hanya berasal di Jakarta, namun hingga luar Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Ditemui di salah satu cabangnya ... Artikel Bisnis

  • Bisakah Memulai Bisnis Saat Ekonomi Sulit? Anda tahu bahwa Anda ingin memulai bisnis, tapi apa yang Anda lakukan selanjutnya? Berikut adalah cara untuk menemukan ide yang sempurna untuk bisnis Anda. Banyak orang percaya memulai bisnis adalah proses yang misterius. Mereka tahu mereka sangat ingin memulai bisnis, tetapi mereka ... Artikel Bisnis